gambar diambil dari (http://bisnis.vivanews.com)
Saat ini masyarakat sedang was-was akibat kasus pembobolan ATM di beberapa Bank, hingga mencapai nilai puluhan miliar. Banyak masyarakat yang takut karena kejadian ini. Sehingga beberapa orang ragu untuk mengambil uang melalui ATM. Mereka lebih baik mengambil uang ke Bank langsung. Belum lagi sekarang ini mesin ATM sering kita jumpai dimana-mana mulai dari Hotel, Tempat makan, POM Bensin, mall-mall, di pinggir jalan dan sebagainya. Saya sendiri lebih aman mengambil uang di Bank itu sendiri dikarenakan ada security yang menjaga. Lalu bagaimana cara melakukan transaksi di ATM dengan aman
Berikut ada sedikit tips untuk bertransaksi di ATM :
1. Saat anda masuk ke mesin ATM pastikan tidak ada orang dibelakang, atau tidak ada yang membututi anda. Anda bisa lihat dari gerak-gerik orang tersebut.
2. Apabila anda mengambil uang dalam jumlah besar sebaiknya dilakukan di bank atau anda minta pengamanan dari pihak kepolisian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lebih baik anda menggunakan sistem transfer dari pada harus menarik uang dalam jumlah besar.
3. Perhatikan ATM. Pastikan tidak ada yang aneh dari segi fisik ATM itu sendiri.
4. Pastikan tidak ada kabel atau alat atau kamera tersembunyi yang mencurigakan di dalam ruangan mesin ATM. (Biasanya saya melakukan pengecekan mulai dari semua sudut ruangan). Kamera yang secara resmi dipasang bank, berbentuk lebih besar, mudah dilihat, ada diatas, dan biasanya memiliki tangkai. lihat gambar dibawah :
gambar diambil dari (www.123cctv.co.uk/catalog/ images/CCD-DC87A.JPG)
5. Perhatikan tidak ada box, (tempat brosur di dekat atm) biasanya dapat digunakan untuk meletakkan kamera spy.
gambar diambil dari (http://www.resep.web.id)
6. Pastikan lubang tempat memasukan kartu tidak ada tonjolan atau slot tambahan. Jika ternyata ada, besar kemungkinan itu adalah reader yang dipasang sindakat untuk mencuri data dan PIN nasabah yang bersangkutan. Untuk itu sebaiknya jangan melakukan transaksi di mesin tersebut.gambar diambil dari (http://www.resep.web.id)
7. Saat memasukkan PIN sebaiknya menekan nomor pin dengan pola yang tidak teratur (Biasanya saya lakukan untuk menghindari pengambilan data dengan metode bunyi)
contoh : PIN 1234
tekan nomor 1, selang 2 detik tekan nomor 2, lalu tekan 3 dan 4
8. Ganti sesering mungkin angka unik atau PIN yang dimiliki nasabah. Pihak bank sering memberitahukan hal ini setiap kita melakukan transaksi setelah pin kita masukkan. Dengan pilihan di menu "ganti pin".
9. Saat memasukkan nomor PIN tutupi dengan tangan kiri anda walaupun sudah ada box pengaman di atas nomor pin untuk menghindari spy kamera.
10.Setelah melakukan transaksi sebaiknya anda memasukkan kartu ATM anda kembali dengan memasukkan PIN yang salah atau setelah kartu keluar anda menekan nomor yang ada di PIN secara asal (biasanya saya lakukan untuk mengelabui pengambilan data nomor pin atau keylogger)
11. Apabila kartu ATM anda tertelan jangan meminta bantuan pada orang disekitar anda. Tapi anda langsung segera menelpon call center bank anda untuk melakukan pemblokiran.
Tips diatas merupakan pencegahan sementara dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dan bukan merupakan solusi pemecahan masalah yang ada. Lalu bagaimana dengan pihak Bank itu sendiri?? Apakah masih tetap menggunakan kartu magnetik pada mesin ATM. Saat ini Bank sentral juga mendorong perbankan untuk segera mengimplementasikan penggunaan teknologi cip atau smart card pada kartu dan mesin ATM atau debet sehingga dapat meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko skimming data. Penggunaan teknologi cip pada kartu debit membutuhkan biaya yang tidak murah dan harus konversi mulai dari penarikan kartu magnetik, sampai pergantian sistem dan mesin. Sedangkan untuk kartu kredit sudah menerapkan cip per 31 Desember 2009. Beberapa bank, seperti Bank Central Asia, sudah menyanggupi untuk menggunakan chip pada mesin ATM. Akankah semua perbankan di Indonesia akan menerapkan teknologi cip atau smart card? Kita tunggu jawabannya.
2 comments:
Tips yang handal untuk mencegah pembobolan ATM.
Perlu dievaluasi terhadap sistem atau teknologi yang dipakai dalam ATM.
Terima kasih. Betul sekali harus ada evaluasi terhadap sistem / teknologi yg ada di ATM. Apakah tingkat risk terlalu tinggi? Apabila ia perbankan harus segera mencari solusi secepatnya baik dgn konversi ke sistem smart card atau penambahan sistem keamanan atau menerapkan metode crypto grafi. Dan juga yg perlu diperhatikan pihak ketiga dari pengadaan ATM itu sendiri untuk memasang alat pengamanan baik di box atm, tombol di atm, tempat memasukkan kartu dan tempat2 lainnya yang dianggap rawan agar mesin ATM tidak dimanipulasi oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Posting Komentar